Minggu, 27 April 2014

Mengenang H. Bokir


Belakangan ini gua lagi demen dengerin lagi rekaman lawakan-lawakannya H. Bokir (alm) dkk jaman beliau dulu masih jaya bersama rekan-rekannya sesama seniman betawi kaya Malih, Nori, Nasir, dll yg tergabung di grup Lenong Setia Warga.

Emang kaga pernah ada bosennya dah kalo dengerin lawakan beliau, walaupun udah didengerin berkali-kali sampe apal dialognya, tetep enak aja ikutan ketawa pas dengerin lagi. Soalnya jauh beda banget lawakan mereka kalo dibandingin sama lawakan sekarang yg monoton alias basi alias itu-itu aja.

Apalagi kalo udah masuk ke bagian bales-balesan pantun, itu paling mantap!. Cerdas-cerdas pantunnya!. Tapi sebenernya inti dari cerita-cerita di dalam lakon lawakan yang mereka mainkan ini adalah pesan moral tersembunyi, semacam "hidden propaganda" gitu, tapi tentunya propaganda yang baik untuk mengajari kita yang lebih muda agar jangan mencontoh hal-hal buruk yang ditampilkan di dalam lakon lawakan mereka. Tentunya dengan cara yang lucu dan tidak terkesan menggurui, sehingga labih enak dan asik.

Ada salah satu kutipan dialog yang saya hapal dalam lakon "Kumpul Kebo":
"enak bener kalo ada hiburan mah, jadi kita ama ngantuk jauh. sebab kalo kita ada hiburan mah awet muda, sebab tanpa hiburan ngelamun melamun aja, melamun melongo, melongo, sakit, gila dah!."

"tapi kalo kita ada hiburan mah sedikit-sedikit pikiran yg lagi bingung ilang, pikiran ngelamun abis. biarpun gak punya beras juga tetep aja kita kelaparan.. tapi pokonya orang kalo rajin usaha rajin ikhtiar mah gak bakal dah kelaparan dah."
Maksud kata "hiburan" disitu adalah lawakan, jadi almarhum seakan mengajak kita untuk tertawa, santai menjalani hidup tapi tetep gak lupa buat ikhtiar dan usaha buat mencari nafkah mempertahankan hidup.. asik banget kan!.

Jadi di postingan kali ini gua persembahkan buat almarhum H. Bokir Bin Dji'un.
berikut adalah profil beliau yang gua kutip dari http://www.tokoh-indonesia.com
Nama:
Haji Bokir bin Dji'un













Lahir :
 
Cisalak, Bogor, 25 Desember 1925Meninggal:
Jakarta, Jumat 18 Oktober 2003Agama : 
IslamIsteri:
Tiga orangAnak:
Lima orangOrang Tua : 
Dji'unProfesi:
Seniman Topeng BetawiKarir:
Bermain pada sekitar 50-an film

Tokoh kesenian topeng Betawi Haji Bokir bin Dji'un, meninggal dunia dalam usia 77 tahun pada hari Jumat (18/10) sekitar pukul 05.30. Jenazah dimakamkan siang harinya setelah shalat Jumat di pemakaman Kampung Keramat, Cipayung, Jakarta Timur. Sejumlah tokoh topeng betawi dan lenong turut mengantar jenazah Bokir, seperti Nasir, Omas, dan Hajah Nori.

Sekitar pukul 04.30, ia tidak sadarkan diri setelah keluar dari kamar mandi di rumahnya di Kampung Setu, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pasar Rebo, Jakarta Timur, dan meninggal sekitar pukul 05.30.

Bokir yang dilahirkan di Cisalak, Bogor, 25 Desember 1925, itu sudah lama mengidap penyakit darah tinggi. Ia meninggalkan seorang isteri, lima anak dan sembilan cucu. Sebelum meninggal, Bokir tinggal dengan istri ketiganya Namah. Dua istrinya telah meninggal dunia.

Ayah Bokir, Dji'un, juga seorang pemain topeng Betawi semasa kolonial. Hampir seluruh hidup Bokir dipersembahkan untuk kesenian topeng dan lenong Betawi. Ia sudah bermain topeng Betawi sejak usia 13 tahun. Pada mulanya ia sebagai pemain kendang sampai rebab. Kemudian ia mendirikan dan memimpin kelompok topeng Betawi Setia Warga sejak tahun 1960-an hingga akhir hayatnya. Pada awal tahun 1970-an Setia Warga sering tampil di TVRI.

Penampilan terakhir Bokir dan kelompoknya, September 2002 lalu, di sebuah hajatan perkawinan di Cilangkap. Mereka memainkan cerita Salah Denger yang-antara lain-didukung Bolot, Malih, dan Bodong. Mandra dan Omas, pemain topeng betawi yang kemudian sebagai pemain sinetron, adalah keponakan Bokir.

Selain main topeng dan lenong, Bokir pernah bermain pada sekitar 50-an film, termasuk film Petualangan Cinta Nyi Blorong (1986). Film yang dibintangi Suzanna dan disutradarai Sisworo Gautama Putra itu ditayangkan oleh RCTI pukul 13.00 bertepatan dengan hari wafat Bokir. Ia juga tampil dalam sejumlah sinetron, di antaranya Koboi Kolot, Fatimah, dan Angkot Haji Imron.

Liputan TVplus.....



Liputan TV Plus disanggar Topeng Jantuk Setia Warga....Untuk Pembuatan Topeng kertas.


Sejarah Cikal bakal Topeng Setia Warga....

Minggu, 20 April 2014

Latihan Rutin di Kediaman Bang H.Mandra......

Beginilah Usaha Kami untuk Melestarikan Kebudayaan seni betawi dibawah Bimbingan Babeh H.Dadi Yang kaga henti2nya menggembleng kami....


















Kamis, 10 April 2014

Sanggar Topeng Jantuk Setia Warga,Pimpinan H.Endang Sudadi Selaku anak H.Bokir Bin Djihun,Sebagai Penerus Karya Dari H.Bokir Bin Djihun,Yang Beralamat Kp.KramatRt.05/04.Kel.Setu Kec.Cipayung Jakarta Timur.